Metode

Data yang digunakan adalah data jurnal open access (OA) yang dihimpun oleh DOAJ. Analisis dilakukan pada tanggal 11 Maret 2017 dengan menggunakan filter sebagai berikut:
  1. Search type: Journal
  2. Country of publisher: Indonesia
  3. Full text language: Indonesia
Hasil pencarian kemudian ditabelkan berdasarkan:
  1. institusi penerbit,
  2. bidang ilmu,
  3. status article processing cost (APC), dan
  4. tahun diindeks oleh DOAJ.

Tentang jurnal open access dan eksesnya

Menyoroti fenomena Permenristekdikti No 20/2017 yang menghangat akhir-akhir ini dengan pro dan kontranya, sebenarnya tuntutan publikasi di negara berkembang telah terlihat, seperti tertulis dalam publikasi berikut ini. \cite{butler2013dark}
Pressure to publish is often intense in developing countries, and vanity presses could attract unscrupulous researchers keen to pad out their CVs. But respectable domestic publishers could have an important role by helping to address local science issues, such as those related to crops, diseases or environmental problems \cite{butler2013dark}.
Dalam perkembangannya jurnal OA menjadi pesaing jurnal non-OA. Dari sisi jumlahnya pun terus bertambah tiap tahun. Dari data DOAJ, Indonesia memiliki posisi ke-5 negara penerbit jurnal OA terbanyak. No 1 adalah Brazil dan no 4 adalah Amerika Serikat \cite{Mengorek21:online}

Hasil

Dari total sebanyak lebih dari 500 jurnal dari Indonesia, sebanyak 420 jurnal diantaranya mempublikasikan makalah dalam berbahasa Indonesia. Namun demikian pada saat data didistribusikan pada berbagai kriteria, tidak semua data (420) dapat ditampilkan karena keterbatasan penulis. Pada saat mendeskripsikan data ke dalam tabel, penulis melakukan agregasi terhadap beberapa data yang diduga berasal dari institusi atau subyek bidang ilmu yang sama. Hal ini karena metadata jurnal yang dihimpun di DOAJ masih perlu diperbaiki.

Distribusi jurnal berdasarkan institusi penerbit

Saya hanya menampilkan daftar 25 institusi teratas (Gambar \ref{242718}\ref{782291}). Namun demikian ada beberapa hal yang perlu dicatat, yakni:
  1. Penerbit Univ Muhammadiyah yang tidak jelas di kota mana.
  2. Program Pascasarjana yang tidak di universitas mana.